Desa Oebelo

<p><strong>Air Bersih Akhirnya Hadir di Tengah Keterbatasan</strong></p><p>Selama bertahun-tahun, warga Desa Oebelo hidup tanpa pilihan. Mereka terpaksa menggunakan air yang tidak layak untuk mencuci dan mandi, meski tahu air tersebut tidak aman. Untuk kebutuhan minum, mereka harus membeli air bersih—tiga hingga empat jerigen setiap hari, dengan harga sepuluh ribu rupiah per 20 liter. Di tengah kondisi ekonomi yang serba pas-pasan, pengeluaran itu menjadi beban berat yang harus dipikul setiap hari. Sebagian besar warga bekerja sebagai petani. Penghasilan mereka tak cukup untuk membangun sumur sendiri, bahkan untuk makan pun sering kali harus berhemat. Mereka menyimpan air seadanya dalam jerigen-jerigen bekas, berjuang memenuhi kebutuhan hidup dengan apa yang tersedia.</p><p>Kualitas air di desa ini buruk—tawar, agak asin, dan sering tercemar. Ketergantungan pada sumber air alami yang tak terawat memperburuk keadaan. Akibatnya, banyak warga mengalami masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga penyakit kulit. Berkat bantuan ribuan orang baik, kini warga Desa Oebelo akhirnya memiliki sumber air bersih yang aman dan layak untuk digunakan setiap hari. Air bersih tak lagi menjadi kemewahan yang sulit dijangkau—tapi hak yang kini bisa mereka nikmati.&nbsp;</p>