Desa Bandar

<p><strong>Dusun Salam, Penantian Panjang untuk Setetes Harapan&nbsp;</strong></p><p>Mbah Jumino yang sudah terbiasa memikul ember air dari penampungan ke rumahnya melewati jalanan yang licin. Sumber mata air yang ada hanya cukup untuk enam bulan di musim hujan, selebihnya, Mbah Jumino dan warga Dusun Salam hanya bisa pasrah.</p><p>Bagi warga Dusun Salam, Desa Bandar, Pacitan, air bersih dulu adalah kemewahan yang sulit didapat. Terpencil di pegunungan dan terbatas secara ekonomi, warga hanya bisa mengandalkan tampungan air yang seringkali habis. Saat kemarau tiba, mereka harus berjalan jauh melewati medan terjal demi setetes air, terkadang bahkan menggunakan air bercampur lumut untuk mandi dan mencuci.</p><p>Setelah penantian panjang, kini harapan itu datang. Hasil kerja sama Water Guardian dan Amartha terwujud sebagai sumur untuk warga Dusun Salam. Tak ada lagi perjalanan melelahkan demi air, tak ada lagi kecemasan saat kemarau tiba. Kini, air bersih mengalir lebih dekat, membawa kesehatan, kemudahan, dan masa depan yang lebih baik bagi warga Dusun Salam.</p>